Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

100 Tahun Perkumpulan Strada Melestarikan Budaya Indonesia Lewat Pendidikan

    



    Setiap kelompok masyarakat memiliki cara hidup khusus yang menjadi ciri khas masing-masing kelompok. Cara hidup yang berbeda disesuaikan dengan situasi sosial masyarakat dan lingkungan setempat. Adanya cara hidup yang menjadi kebiasaan kelompok masyarakat membentuk kebudayaan sekaligus identitas kelompok. Syakhrani dan Muhammad (2022) mengutip pendapat Hoenigman dalam Koentjaraningrat bahwa wujud kebudayaan terbagi menjadi tiga yaitu gagasan, perilaku, dan benda hasil budaya. Wujud budaya  tersebut menjadi landasan hidup sehingga dimiliki oleh seluruh bangsa, termasuk bangsa Indonesia. 

    Budaya dalam wujud gagasan dijunjung oleh bangsa Indonesia berupa nilai budaya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Nenilai pada tahun 2020, 50.542 responden menyatakan bahwa nilai budaya yang tertanam pada masyarakat Indonesia adalah bertanggung jawab, birokrasi, gotong-royong, taat aturan, keberagaman, korupsi, berpikir jangka pendek, dominasi kaum elit, diskriminasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM) (Henry, https://www.liputan6.com/ lifestyle/read/4577917/hasil-survei-10-nilai-budaya-diindonesia-2020-dari-gotong-royong-sampai-korupsi-dandiskriminasi?page=4).Adapun budaya Indonesia dalam wujud perilaku adalah kebiasaan menghormati orang yang lebih tua, berbicara sopan, dan ramah. Dalam wujud benda, budaya Indonesia dapat terlihat pada kesenian daerah, baju adat, senjata daerah, dan rumah adat. 

    Wujud budaya Indonesia yang positif wajib diwariskan kepada generasi selanjutnya agar identitas bangsa tidak pudar. Hal ini menuntut metode yang modern demi kontinuitas proses pewarisan budaya, terutama dalam lingkup pendidikan formal. Seperti yang tertulis dalam KBBI Daring pada https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/modern, modern berarti “sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.” Dalam konteks pendidikan, definisi tersebut menunjukkan bahwa pendidikan modern tidak terbatas pada penggunaan teknologi digital canggih dalam proses pembelajaran. Lebih dari itu, konsep pendidikan modern dimaksudkan untuk mengoptimalkan efektivitas sarana dan prasarana dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan masa kini. 

    Menanggapi kondisi demikian, Perkumpulan Strada sejak 24 Mei 1924 telah menghadirkan sekolah berbasis pendidikan modern yang mampu mengembangkan potensi anak bangsa. Selama 100 tahun berkarya, Perkumpulan Strada berpegang teguh pada lima nilai dasar Strada yaitu kejujuran, kepedulian, kedisiplinan, pelayanan, dan keunggulan. Nilai tersebut tertanam kuat pada seluruh anggota Perkumpulan Strada yang tercermin pada pelaksanaannya di seluruh jenjang pendidikan sekolah Strada. 

    Lima nilai dasar Strada berakar pada budaya bangsa Indonesia sehingga memiliki hubungan erat dalam proses pendidikan modern. Implementasi nilai dasar Strada mendukung keberlangsungan budaya Indonesia. Adapun implementasi nilai dasar Strada dan hubungannya dengan pelestarian budaya Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan 

Sekolah Strada memberikan pelayanan dalam kehidupan sehari-hari dengan melaksanakan Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun (5S) antar warga sekolah. Pemandangan siswa yang menyapa guru dan karyawan sekolah adalah hal yang lumrah di seluruh sekolah Strada. Kondisi ini membuat kegiatan pembelajaran lebih kondusif sebab terbentuknya hubungan kekeluargaan antara guru dan siswa. Adanya peraturan tersebut juga turut melestarikan budaya Indonesia dalam wujud perilaku yaitu penghormatan terhadap orang yang lebih tua dan bersikap ramah pada semua orang.

2. Kejujuran 

Dalam pelaksanaan nilai kejujuran, Perkumpulan Strada bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara melalui situs web pendidikan digital Socrates. Salah satu fitur yang terdapat dalam situs web tersebut adalah kuis pada LMS Socrates yang dapat digunakan untuk menguji pemahaman peserta didik. Kuis dilengkapi dengan lampu indikator yang menuntut kejujuran siswa. Selama pengerjaan kuis, siswa tidak diperbolehkan keluar dari situs web tersebut karena akan mengubah warna lampu indikator. Ketika terdapat siswa yang hendak berbuat curang dengan melihat situs web lain, maka lampu indikator yang semula berwarna hijau berubah menjadi kuning sehingga perilaku ketidakjujuran siswa dapat segera diketahui guru pengawas. Implementasi nilai kejujuran lainnya adalah program dispenser kejujuran. Sekolah menyediakan dispenser yang dapat digunakan oleh siswa dengan bebas. Kejujuran siswa diuji saat menggunakan dispenser ini karena tidak ada warga sekolah yang mengawasi proses pembayaran setelah siswa menggunakan dispenser. Secara tidak langsung, hal ini mengajak siswa untuk menumbuhkan kejujuran dari dalam hatinya tanpa paksaan dari pihak mana pun. Kedua bentuk implementasi kejujuran tersebut mendukung kelangsungan budaya Indonesia dalam wujud gagasan. Nilai budaya yang terkandung di dalamnya adalah kecenderungan masyarakat Indonesia yang taat pada aturan. Kejujuran termasuk aturan berupa norma agama yang bersumber pada dogma agama dan norma kesusilaan yang berasal dari hati nurani manusia. 

3. Disiplin 

Peraturan tertulis sekolah Strada bersifat mengikat seluruh warga sekolah untuk meningkatkan nilai kedisiplinan, terutama bagi peserta didik. Sekolah melakukan inspeksi berkala terhadap siswa agar berpegang teguh pada tata tertib sekolah. Bagi siswa yang terbukti melanggar tata tertib akan ditindak tegas dengan hukuman yang disesuaikan tingkat pelanggaran. Tindakan ini melestarikan budaya Indonesia dalam wujud gagasan agar siswa selalu mengamalkan ketaatan pada aturan.  

4. Kepedulian 

Perkumpulan Strada secara aktif peduli kepada masyarakat yang membutuhkan. Kepedulian tersebut secara konkret dilakukan dengan bakti sosial berupa bantuan pangan kepada yayasan yatim piatu dan panti jompo. Sekolah Strada juga mengajak siswa memberikan bantuan pangan kepada masyarakat yang berkekurangan di sekitar lingkungan sekolah. Bentuk pelayanan ini merupakan budaya Indonesia berwujud gagasan untuk menghargai HAM. Pemberian bantuan kepada masyarakat yang tersingkir dapat membantu masyarakat meraih HAM berupa hak atas penghidupan yang layak dan hak persamaan martabat manusia. Nilai kepedulian juga diimplementasikan melalui kegiatan pembiasaan literasi. Pada group chat media sosial, siswa diberikan buku elektronik cerita rakyat yang kurang populer. Selanjutnya, dilakukan refleksi mengenai cerita tersebut berkaitan dengan nilai moral yang terkandung di dalamnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya pelestarian budaya nonbenda dalam wujud perilaku. Kepedulian siswa terhadap cerita rakyat akan terwujud dengan tumbuhnya rasa cinta terhadap karya lokal. Adapun hal lain yang dilakukan oleh Perkumpulan Strada adalah kegiatan kerja bakti untuk menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan. Siswa diminta membawa peralatan kebersihan seperti lap dan ember untuk membersihkan ruang kelas. Siswa juga diajak untuk melakukan operasi semut dengan mengumpulkan sampah di ruang terbuka. Sampah tersebut kemudian dibuang ke tempat sampah sesuai dengan klasifikasinya yaitu organik dan anorganik. Kegiatan ini mendorong pewarisan budaya dalam wujud gagasan. Siswa diajarkan nilai bergotong-royong saat membersihkan lingkungan sekolah bersama teman dan nilai tanggung jawab terhadap sampah hasil samping kegiatan diri sendiri. 

5Keunggulan 

Sekolah Strada secara eksplisit melestarikan kebudayaan Indonesia melalui berbagai acara. Misalnya acara tahunan sekolah, pentas seni, dan perayaan hari raya tertentu. Pada acara tahunan sekolah, siswa diperkenalkan dengan budaya berwujud perilaku seperti tarian daerah dan cerita rakyat yang diangkat dalam bentuk drama. Pada perayaan hari raya tertentu, sekolah Strada melestarikan budaya berwujud benda dengan menghimbau siswa menggunakan pakaian daerah. Kegiatan tersebut menjadikan siswa Strada tidak hanya unggul dalam segi akademik, tetapi juga dalam pengetahuan akan budaya Indonesia. Dengan demikian, wujud budaya Indonesia perlu dilestarikan kepada generasi muda agar ciri khas Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya positif tidak hilang. Cara melestarikannya adalah dengan mengimplementasikan lima nilai dasar Strada. Hal ini bertujuan agar proses penurunan budaya dilakukan melalui pendidikan modern yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan peserta didik. Adapun wujud budaya yang dilestarikan melalui nilai dasar Strada adalah gagasan melalui nilai kejujuran, disiplin, dan kepedulian, berwujud perilaku melalui nilai pelayanan, kepedulian, dan keunggulan, serta berwujud benda hasil budaya melalui nilai keunggulan. 196 Opini dan Ilustrasi Siswa ---------------------------------------------------------------------------

Post a Comment for "100 Tahun Perkumpulan Strada Melestarikan Budaya Indonesia Lewat Pendidikan"